Inspirasi
hidup
Jika kita berbicara tentang inspirasi, pasti akan
terbayang seseorang dibenak kita yang
membuat kita kagum akan sikap sifat maupun perjalanan hidup dari orang
tersebut. Salah satu inpirasi hidup saya adalah ibu. Ya, dialah inspirasi hidup
saya sekaligus orang yang akan saya bahagiakan disisa akhir hidup saya. Bagi
saya, ibu bukan hanya sebagai orang yang melahirkan, merawat serta mengasihi
saya tetapi ibu adalah seseorang yang mempunyai kelembutan hati serta kesabaran
yang tiada batas.
Bayangkan saja, dia sudah mengikuti jejak hidup saya
dari saya dilahirkan ke dunia sampai saya berumur belasan seperti ini, ia
begitu sabar menghadapi ego saya yang mungkin terkadang bertindak tidak
sewajarnya. Terkadang saya tidak bisa membayangkan bagaimana lelahnya, merawat
4 orang anak sendiri tanpa ada pengasuh yang membantunya. Bagi saya ia
merupakan wanita terhebat yang saya punya, berkat ia saya belajar arti
nilai-nilai kehidupan seperti apa.
Dia selalu memberi nasehat kepada saya tentang
bagaimana menjadi orang yang jujur, bagaimana menjadi orang yang
bertanggungjawab serta bagaimana menjadi orang yang disiplin dalam menjalani
kehidupan. Dia selalu memberi nasehat kepada saya agar selalu menjadi pribadi
yang baik dimanapun kita berada. Itu adalah nasehat yang menjadi pegangan hidup
saya selama ini menjadi pribadiyang baik dimanapun kita berada, baik itu
dilingkungan keluarga, maupun dilingkungan sosial.
Dia juga selalu mengingatkan kepada saya akan
tanggungjawab menjadi seorang kakak, adik, maupun anak. Dia selau menempatan
saya di situasi dimana saya harus bertanggungjawab dalam situasi tersebut.
Salah satu contohnya adalah tanggungjawab terhadap adik saya. Saat ini, adik
saya berumur 10 tahun yang saat ini masih duduk di bangku sekolah dasar kelas
4, ibu saya selalu menasehati serta memberikan tanggungjawab terhadap
pendidikan yang adik saya jalani mendapat nilai yang memuaskan mengingat
cita-citanya yang ingin menjadi dokter.
Maka dari itu, saya menjadi mempunyai ketegasan
dalam diri saya untuk bisa bertanggungjawab semampu saya tentang pendidikan
adik saya yang ibu saya serahkan kepada saya untuk mengajarinya setiap saat.
Bukan hanya pendidikan umum tetapi juga pendidikan agama. Selain tanggungjawab
sebagai kakak, saya juga di tempatkan disituasi bagaimana saya bisa
bertanggungjawab menjadi anak maupun adik. Ya, tentunya ini menyangkut masalah
diri saya yang bisa dibilang saya termasuk orang yang penasaran akan berbagai
hal baik itu masalah pemandangan disuatu tempat ataupunrasa makanan di berbagai
tempat.
Saya termasuk orang yang sangat menyukai travelling.
Bagi saya, travelling merupakan cara yang paling tepat untuk menghilangkan
berbagai macam penat yang saya rasakan. Dengan travelling, saya bisa meluapkan
kegembiraan saya dengan melihat berbagai pemandangan yang terlihat indah dimata
saya.Tetapi, karena hobi saya itulah ibu saya memberikan tanggungjawab yang
teramat besar untuk saya, ibu saya memang tidak pernah membatasi saya pergi ke
berbagai tempat yang saya sukai tetapi, ia mempunyai batasan waktu sendiri
untuk hobi saya tersebut.
Salah satu contohnya, ia membatasi waktu saya saat
saya sedang asik dengan hobi saya. Terkadang, saya merasa hanya saya yang terlihat
masih dikhawatirin secara berlebihan dibandingkan dengan teman saya yang
terlihat santai saja dan terlihat terbebas dari kekhawatiran orang tua.
Terkadang saya merasa kesal dan gondok akan kekhawatiran ibu saya yang tidak
wajar untuk anak umur belasan seperti saya yang seharusnya sudah diberi kebebasan
untuk bisa mengatur waktu pergi sendiri.
Kekhawatiran tersebut membuat saya penasaran
apa alasan utama ibu saya bertindak
seperti itu. Salah satu cara saya mengobati rasa penasaran saya tersebut dengan
menanyakan kepada kedua kakak saya pada waktu dulu mereka berumuran seperti
saya apakah ibu saya memperlakukan mereka seperti ibu saya memperlakukan saya
dalam mengatur waktu pergi, dan ternyata setelah saya tanyakan pertanyaan yang
begitu mengganjal hati saya kepada kedua kakak saya adalah sama ya, ibu saya
juga memperlakukan kakak saya dahulu juga seperti memperlakukan saya sekarang.
Semakin saya telusuri semakin saya pelajari dan saya
renungkan semua fakta yang sudah saya buktikan sendiri tentang apa alasan ibu
saya bersikap seperti itu, saya semakin mengerti dan memahami kenapa ibu saya
bertindak khawatir seperti itu, ya, salah satu alasannya karena ia terlalu
sayang dengan anak-anaknya, ia khawatir akan pergaulan diluar sana yang saat
ini sudah mulai bebas, ia khawatir anaknya dapat dipengaruhi oleh pergaulan
yang bebas tersebut.
Saya merasa tersentuh mendengar alasan ibu saya yang
berkata seperti itu dengan menangis, saya merasa bersalah karena sempat
berfikir kalo ibu saya terlalu berlebihan akan kekhawatirannya tersebut.Lambat
laun saya mulai mengerti serta memahami tentang berbagai macam alasan ibu saya
untuk melindungi saya. Ya, setiap orang
tua memang mempunyai cara yang berbeda dalam mendidik anaknya dan setiap orang
tua mempunyai cara sendiri untuk mendisiplinkan anaknya, baik itu dengan cara
tegas mapun dengan cara yang begitu lembut dengan maksud untuk menasehati agar
kita sebagai anak tidak terjebak kedalam jurang yang kita sendiri tidak akan
pernah mengira sebelumnya dimana kita akan terjebak.
Dan ibu saya mengambil cara tegas untuk
mendisiplinkan berbagai hal kepada saya dan kaka serta adik saya terutama
masalah waktu main atau pergi agar dapat menghindari berbagai kejahatan yang
tidak pernah kita inginkan terjadi dalam hidup kita dan tidak terjebak ke dalam
lingkungan pergaulan yang salah ibu saya juga pernah berpesan ‘bertemanlah
dengan siapa saja, tetapi jika mereka sudah berprilaku ke arah menyimpang
bermainlah logika apakah mereka masih bisa memberikan dampak positif untuk
kehidupanmu kelak atau tidak’. Ya, itulah ibu saya yang selalu memberikan
petuah kepada saya agar saya dapat menempatkan diri saya dengan baik dimana pun
tempatnya. Bagi saya dia adalah ibu terhebat yang membuat saya terinspirasi
kelak ketika saya menjadi seorang ibu saya akan menanamkan sikap disiplin
kepada anak-anak saya nantinya.
Untuk memenuhi tugas Softskill Matematika Dasar
Oleh Alfiah Wulandari
Kelas : 1PA14
Paper 2
Untuk memenuhi tugas Softskill Matematika Dasar
Oleh Alfiah Wulandari
Kelas : 1PA14
Paper 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar