Hubungan antara indera penciuman dengan indera
pengecapan.
Jadi,apabila ada gangguan
pada indera pembau, maka kita tidak dapat mengecap dengan baik.Ketika seseorang
menderita sakit pilek, maka makanan terasa hambar rasanya dan kita tidak dapat
mencermati bau dengan baik.Inilah bukti bahwa antara organ pembau dengan
pencium saling bekerja dengan baik.Aroma makanan yang berada di rongga dalam
hidung tidak dapat tercium karena serabut saraf di situ tertutup oleh lendir
pilek.Kita merasakan bau buah apel berbeda dengan jeruk dan pepaya karena
adanya organ pembau.
Mengapa
bisa seperti itu?
Karena,
ujung saraf pengecap berada di taste buds pada seluruh permukaan lidah.
Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam saliva akan mengadakan kontak
dan merangsang ujung-ujung serabut saraf pengecap kemudian timbul impuls yang
akan menjalar ke nervus facial (VII) dan nervus glossopharyngeal (IX). Impuls
dari daerah lain selain lidah berjalan melalui nervus vagus (X). Impuls di
ketiga saraf tersebut menyatu di medula oblongata untuk masuk ke nukleus
traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu
dengan leminiskus medialis kemudian akan disalurkan ke daerah insula.
Impuls diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di postcentral gyrus kemudian
dihantar ke thalamus dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang
masuk ke dalam mulut kita.21 Tiap rasa utama tersebut tidak mutlak sebagai
proses spesifik, artinya rasa oleh masing-masing ion atau molekul zat tersebut
dapat bereaksi pada saat yang berlainan dengan setiap epitel neuron ujung
serabut syaraf pengecapan. Jadi setiap taste buds dapat bereaksi untuk
semua rasa walau dengan intensitas berbeda.
Awalnya sel-sel olfaktorius mengalami eksitasi. Substansi bau akan melakukan kontak dengan
membran olfaktorius lalu menyebar secara
difus menuju mukus dan berfungsi menutupi silia olfaktorius. Kemudian berikatan
dengan protein dan membentuk 7 spesimen heliks. Ikatan molekul bau dan protein
mengakibatkan perubuhan struktur protein sehingga sub unit alfa lepas dan
mengaktifkan adenilat siklase yang menempel pada sisi dalam badan sel
reseptor. Kemudian molekul-molekul adenosin
trifosfat intasek diubah menjadi adenosin monofosfat siklik yang berfungsi untuk mengaktifkan kanal ion
natrium sehingga meningkatkan potensial listrik dengan arah yang positif dalam
membran sel.
- Indera Pembau / Hidung
Olfaktori berlokasi dibagian atas
hidung, melekat pada lapisan jaringan tertutup lendir yang disebut olfactory mucosa (mukosa olfaktori).
Dendrit dendrit mereka berlokasi di saluran-saluran nasal , dan akson-aksonnya
melalui sebuah bagian porus di tulang tengkorak (cribriform plate) dan memasuki olfactory
bulbs (bulbus olfaktori), yang bersinapsis pada neuron-neuron yang
berproyeksi melalui traktus olfaktori ke otak.
Selama berdekade-dekade, diasumsikan
secara luas bahwa hanya ada beberapa tipe reseptor olfaktori. Profil-profil
aktivitas yang berbeda pada tipe-tipe reseptor yang jumlahnya relatif kecil
diperkirakan menghasilkan persepsi berbagai bau. Indera pembau termasuk ke
dalam kemoreseptor yang terdapat di permukaan bagian dalam hidung, yaitu pada lapisan
lendir bagian atas. Pada bagian ini terdapat dua jenis sel, yaitu sel penyokong
dan sel pembau yang berfungsi sebagai reseptor bau.
Reseptor pembau tidak bergerombol
seperti tunas pengecap. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori
yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau.
Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium yang mengandung beberapa
rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia berwujud gas. Gas kimia
yang masuk bersama udara akan merangsang sel-sel pembau jenis tertentu sehingga
akan menimbulkan impuls yang akan dibawa ke pusat pembau di otak.
Penciuman disebut juga sebagai suatu
indera kimia karena menerima rangsangan kimia yang dibawa oleh udara. Bagian
atas hidung mempunyai area sempit yang berisi sel penerima rangsangan
penciuman. Fungsi penciuman adalah melakukan transduksi dengan mengubah reaksi
kimia menjadi rangsangan saraf. Sel-sel penciuman merupakan alat penerima bau,
dan berada di dua jalur jaringan seluas 1 inci persegi pada bagian paling ats
dari saluran pernafasan.
Sel penciuman diselubungi oleh lendir
yaitu suatu film perekat yang kedalamnya molekul-molekul yang mudah menguap itu
larut dan merangsang sel-sel penciuman utama. Sel penciuman memicu rangsangan-rangsangan
saraf yang berjalan menuju otak, dan otaklah yang menginterpretasikan
rangsangan-rangsangan saraf itu sebagai bau yang berbeda-beda. Penciuman
mempunyai berbagai macam fungsi diantaranya adalah mengintensifkan pengecapan
makanan, mewaspadai secara sangat efektif makanan yang berpotensi berbahaya,
contohnya seperti bau busuk, basi, lalu fungsi yang terakhir adalah
mendatangkan ingatan yang kuat sering berhubungan dengan perasaan.
Ketika suatu substansi masuk ke
rongga hidung, substansi tersebut akan menempel pada protein reseptor spesifik
pada silia. Menempelnya substansi tersebut memicu adanya adanya potensial aksi.
Di otak, sinyal dari potensial aksi akan diolah. Manusia dapat membedakan
ribuan bau yang berbeda. Rasa dan
bau bergantung pada kemoreseptor.
Organ-organ penciuman terletak di epitel
olfaktoris hidung.
Tak seperti mekanisme pengecapan,
organ sensoris penciuman adalah adalah sebuah neuron, yang dendrit-dendritnya
tertanam dalam epitel tersebut. Belum diketahui pasti bau yang di deteksi.
Salah satu teori yang banyak yang dipertimbangkan adalah bahwa bau ditentukan
oleh bentuk dan ukuran suatu molekul, dan bukannya reaktivitas kimiawinya.
Menurut teori tersebut, ada tujuh tipe reseptor dasar, yang bekorespondensi
dengan tujuh bau primer.
Seperti juga rasa, bau-bau primer tersebut
dapat bercampur sehingga menghasilkan bau yang unik. Selain sebagai alat
respirasi, hidung juga merupakan organ sensorik yang terspesialisasi untuk
menangkap rangsangan kimia. Di udara, rangsangan kimia yang ringan dibawa dalam
bentuk gas yang kemudian diterima oleh kemoreseptor berisi silia dihidung yang
disebut reseptor olfaktori. Silia
tersebut diminyaki oleh lapisan lendir.
Pada lapisan membran silia, terdapat
enzim yang akan mengakatalisis proses perubahan sinyal kimia menjadi impuls
saraf sehingga menciptakan perubahan potensial aksi. Impuls saraf yang
dihasilkan akan dikirim ke bagian otak, yaitu saraf kranial olfaktori I.
- Indera Pengecap/ lidah
Lidah merupakan organ yang tersusun
atas otot. Permukaan lidah bersifat kasar, dilapisi jaringan epitelium yang
banyak mengandung kelenjar lendir dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap.
Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan
seperti rambut. Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam
bentuk, yaitu bentuk benang (filiformis), bentuk daratan yang
dikelilingi parit-parit (sirkumvalata),
dan bentuk jamur (fungiformis).
Di dalam satu papila, terdapat
putting-putting pengecap (taste buds),
yaitu suatu bangunan berbentuk bundar yang terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel
penyokong dan pengecap. Setiap sel pengecap, memiliki tonjolan berupa rambut
yang menonjol keluar dari puting pengecap melalui celah pengecap. Zat-zat kimia
yang terlarut dalam air liur akan merangsang sel-sel pengecap. Dari sini akan
timbul impuls yang diteruskan ke pusat saraf perasa di otak (saraf VII dan saraf
IX).
Dari bagian tersebut, impuls akan
diteruskan ke thalamus dan berakhir di lobus
parietalis untuk diterjemahkan. Pada lidah manusia terdapat 4 jenis
reseptor yang dapat membedakan rasa manis, asin, asam, dan pahit. Rasa manis
ditimbulkan rangsangan zat kimia (gugus
OHֹ͞͞͞-). Rasa asin ditimbulkan oleh kation Na+, K+
dan Ca͞͞2+. Sementara itu, rasa pahit ditimbulkan oleh
rangsang alkaloid tumbuhan, seperti kina, kafein, nikotin, dan morfoin.
Rasa lain seperti rasa coklat, rasa
teh, dan rasa pedas disebabkan oleh
campuran dari beberapa rasa dengan aroma yang diterima oleh reseptor bau pada
hidung sehingga bila kita sedang mengalami gangguan pada indera pembau rasa
makanan menjadi hambar, meskipun indera pengecap tidak mengalami gangguan. Rasa
dan bau bergantung pada kemoreseptor. Sensasi rasa diterima oleh
sel-sel rambut di tunas kecap (taste buds)
lidah.
Sel- sel tersebut terletak dekat
dengan saraf sensoris dan menstimulasinya. Saraf-saraf sensoris sebenarnya mengangkut impuls ke otak. Walaupun ada emapt
tipe rasa dasar seperti, asin, manis, pahit, dan asam yang
masing-masing terletak di daerah terpisah pada lidah. Berbagai makanan dapat
menstimulasi beberapa rasa tersebut secara bersamaan, dan pada intensitas yang
berbeda-beda, sehingga menciptakan percampuran rasa.
Mekanisme lidah dalam mengecap rasa
yaitu, pertama- tama makanan atau minuman yang telah berupa larutan dalam mulut
akan merangsang ujung –ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan
rasa ini diteruskan ke pusat saraf pengecap diotak. Selanjutnya, otak
menanggapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu jenis
makanan atau minuman.
Untuk memenuhi tugas Softskill Matematika Dasar
Oleh Alfiah Wulandari (10515503)
Kelas : 1PA14
Paper 12
Untuk memenuhi tugas Softskill Matematika Dasar
Oleh Alfiah Wulandari (10515503)
Kelas : 1PA14
Paper 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar