Internet
Addiction
Internet adalah sistem global dari seluruh
jaringan komputer yang saling terhubung. Internet berasal dari bahasa latin
“inter” yang berarti “antara”. Internet merupakan jaringan yang terdiri dari milyaran
komputer yang ada di seluruh dunia. Internet melibatkan berbagai jenis komputer
serta topology jaringan yang berbeda.
Sedangkan
addiction dari bahasa inggris yang artinya kecanduan atau ketagihan. Addiction
merupakan suatu hubungan emosional dengan suatu objek atau kejadian, dimana
individu yang mengalaminya mencoba untuk menemukan kebutuhannnya terhadap
intimasi. Addiction (pada tingkat yang paling dasar) adalah sebuah usaha
untuk mengontrol dan memenuhi keinginan untuk mendapatkan kebahagiaan.
Dengan
kata lain internet addiction adalah penggunaan internet yang bersifat secara
patologis, yang ditandai dengan individu yang tidak mampu mengontrol pemakaian
internet atau dengan kata lain penggunaan internet secara berlebihan tanpa
memikirkan waktu. Seseorang yang
kecanduan internet terlihat dari banyaknya waktu yang mereka gunakan untuk
online atau bermain internet tanpa peduli bahkan lupa dengan aktivitas lainnya
bahkan kehidupan sekitar mereka. Gangguan dalam kecanduan internet meliputi pornografi,
judi online, game online, chatting dan lain-lain.
2. Jenis-jenis internet Addiction
Beberapa bentuk Kecanduan atau adiksi terhadap
internet terlihat dari intensi
waktu yang digunakan seseorang untuk terpaku berjam-jam bahkan ada yang sampai
berhari-hari di depan komputer atau segala macam alat elektronik yang memiliki
koneksi internet, banyaknya waktu yang
mereka gunakan untuk online membuat mereka tidak peduli dan lupa dengan
aktivitas lainnya dan kehidupan sekitar mereka.
Berikut ini adalah sub-sub tipe dari internet addiction menurut
Kimberly S. Young, et. al. (2006):
a) Cybersexual Addiction,
Termasuk
ke dalam cybersexual addiction adalah individu yang secara kompulsif
mengunjungi website-website khusus orang dewasa, melihat hal-hal yang berkaitan
dengan seksualitas yang tersaji secara eksplisit, dan terlibat dalam
pengunduhan dan distribusi gambar-gambar dan file-file khusus orang dewasa.
b)
Cyber-Relationship Addiction
Cyber-relationship
addiction mengacu pada individu yang senang mencari teman atau relasi secara
online. Individu tersebut menjadi kecanduan untuk ikut dalam layanan chat room
dan seringkali menjadi terlalu-terlibat dalam hubungan pertemanan online atau
terikat dalam perselingkuhan virtual.
c)
Net compulsions
Yang
termasuk dalam sub tipe net compulsions misalnya perjudian online, belanja
online, dan perdagangan online.
d) Information Overload
Information
overload mengacu pada web surfing yang bersifat kompulsif.
e)
Computer Addiction
Salah
satu bentuk dari computer addiction adalah bermain game komputer yang bersifat
obsesif.
3. Fenomena yang terjadi pada saat ini
Contoh
kasus:
Kecanduan
Game Online, Anak Bisa Kriminal
TEMPO.CO, Surakarta –
Yayasan Sahabat Kapas menilai kecanduan anak-anak pada game online sudah
seperti kecanduan seseorang kepada narkotik. Sebab, ketika ingin bermain dan
tidak punya uang, anak akan melakukan segala cara, termasuk berbuat
kriminal.Koordinator Yayasan Sahabat Kapas, Dian Sasmita, mengatakan, dalam
enam bulan terakhir, di Surakarta ada tujuh anak yang melakukan pencurian demi
bisa bermain game online. “Sebagian di antaranya saat ini kami
dampingi,” katanya di sela aksi menyambut Hari Anak Nasional, Minggu, 1 Juli
2012.Aktivitas di depan layar komputer untuk bermain game onlinepunya
dampak buruk untuk anak-anak. Antara lain, anak-anak jadi terisolasi dari
lingkungan dan pergaulan nyata karena terlalu asyik dengan dunia maya yang
sedang dihadapi. Bahkan mereka bisa terbawa untuk berperilaku agresif, meniru
apa yang dilihat di permainan, misalnya untuk permainan yang berkaitan dengan
peperangan. Nah, lantaran ingin meneruskan permainan padahal tidak punya uang,
anak bisa terdorong melakukan tindak kejahatan seperti mencuri. “Belum lagi
jika bicara nilai pelajaran di sekolah bisa menurun karena konsentrasi belajar
juga turun,” kata Dian. Dian mengakui penggunaan Internet memang tidak
sepenuhnya punya dampak buruk. Itulah perlunya peran orang tua mengawasi
kegiatan anak di depan komputer. “Dampingi anak-anak saat mengakses Internet.
Selain itu, beri batasan waktu,” kata Dian. Solusi mengatasi kecanduan game
online, dia menyarankan orang tua agar memberikan alternatif kegiatan. Anak
usia 7-18 tahun semestinya bisa melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat
daripada sekadar menghabiskan waktu bermaingame online. Psikolog dari
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Juliani Prasetyaningrum, mengatakan game
online menjadi pelarian bagi anak-anak yang merasa tidak nyaman di
rumah. “Mungkin di rumah tertekan dengan tuntutan prestasi yang diminta orang
tua atau memang tidak betah di rumah karena ada masalah di keluarga,” katanya. Karena
itu, anak-anak lantas memilih bergabung dengan kelompoknya, seperti komunitas
penggemar game online. Tindakan kejahatan demi menyalurkan hobinya
bermain game online tidak terlepas dari pengaruh dalam
komunitasnya tersebut. “Kalau kelompoknya itu melakukan kejahatan, maka bisa
ikut-ikutan,” katanya. Juliani menyarankan orang tua untuk secara intens
menjalin komunikasi dengan anaknya. Kemudian mengubah cara berkomunikasi, dari
semula selalu menuntut, beralih menjadi pendamping dan teman bagi si anak.
“Kuncinya di orang tua dan keluarga, yang memang sering berinteraksi dengan
anak-anak,” ujarnya.
4.
Faktor Etiologi
Etiologi
merupakan studi yang mempelajari tentang sebab dan asal muasal. Kata tersebut
berasal dari bahasa Yunani αἰτιολογία, aitiologia, yang artinya
"menyebabkan". Etiologi kadang-kadang merupakan suatu bagian dari
serangkaian sebab-akibat. Suatu agen etiologis mungkin membutuhkan suatu
kofaktor independen yang mendukung untuk menjadi suatu penyebab. Salah satu
contoh untuk kasus ini misalnya, penyakit ulkus peptik
dapat dipicu oleh stres, membutuhkan adanya sekresi asam lambung, dan memiliki
etiologi primer infeksi Helicobacter pylori. Kerangka kerja seperti di
atas dapat digunakan untuk mencari etiologi yang sebenarnya dari banyak
penyakit kronis yang masih belum diketahui penyebabnya.
Sejumlah
penyakit, seperti diabetes atau hepatitis yang didefinisikan berdasarkan tanda dan gejalanya,
mencakup berbagai kondisi berbeda yang masing-masing disebabkan oleh etiologi
yang berbeda. Sebaliknya, etiologi tunggal seperti virus Epstein-Barr, dalam kondisi berbeda dapat
menyebabkan penyakit yang berbeda, misalnya mononukleosis, karsinoma nasofaring, atau
limfoma
Burkitt.
Dan contoh yang
lain adalah etiologi dari kasus kecanduan internet yang sedang kita
permasalahkan pada artikel ini. Beberapa faktor etiologi yang dapat terjadi
dalam kasus internet addiction ini yaitu :
1. Terlalu
sering menghabiskan waktu di depan komputer dan juga gadget
2. Sering
pergi ke warnet.
3. Dan
juga kecanduan akan game online
Referensi :
Nama : Alfiah Wulandari
Kelas : 2PA13
NPM : 10515503
Untuk memenuhi tugas mata kuliah softskill Psikologi dan Teknologi internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar