1. Psikologi
Ketertarikan Interpersonal dalam Internet
Dalam berinternet para netter
dibuai dengan banyaknya fitur internet seperti mailing, chatting, gaming, serta
jejaring sosial. Dalam menggunakan fitur tersebut kita biasanya tidaklah
sendiri, melainkan kita bertemu netter lain baik secara langsung maupun tidak
dan karena hal tersebut muncullah komunikasi diantara para netter karena
desakan kebutuhan manusia seperti kebutuhan akan aktualisasi diri dan kebutuhan
akan eksistensi orang lain. Dari komunikasi itulah
timbul ketertarikan antara netter satu dengan lainnya seperti seorang gamer
yang menjagokan karakter buatan orang lain yang jauh lebih kuat dari karakter
game yang ia buat, atau seorang pengguna jejaring sosial yang tertarik dengan
lawan jenis setelah melihat gambar profil orang lain yang dianggapnya menarik,
bahkan dengan fitur teleconference yang juga disediakan dalam berinternet
menambah peluang terjadinya ketertarikan antara netter satu dengan yang lainnya.
2. Hambatan Psikologi
dalam Interpersonal - Relation
Sejalan
berkembangnya ketertarikan interpersonal dalam internet muncullah suatu
relationship (hubungan) seperti pertemanan, murid-guru, kelompok, hubungan
kerja, bahkan hubungan kekasih. Namun dalam berjalannya hubungan tersebut tidak
sepenuhnya lancar atau aman, bahkan ada beberapa kejadian dimana suatu hubungan
harus hancur karena beberapa hal yaitu :
a.
Identitas Palsu
Dalam dunia
maya seorang netter dapat menggunakan identitas palsu seperti identitas palsu
yang dirancang seseorang pada akun facebooknya, atau bisa juga orang tersebut
memalsukan sebagian statusnya seperti seorang yang telah menikan memasang
status single pada facebooknya untuk mencari perhatian orang lain atau
memudahkannya mencapai sesuatu.
b. Kurang Terjaminnya Komitmen
Setiap
hubungan dibutuhkan adanya komitmen dimana kedua belah pihak memiliki suatu
persetujuan yang bersifat mengikat. Dalam dunia maya seseorang bisa saja
berjanji dan kemudian pooof menghilang begitu saja dan melupakan semua
kesepakatan seperti pada kegiatan jual beli online sering terjadi penipuan
dimana korban telah menyetor uang tetapi barang tidak dikirim atau sebaliknya,
dan kemudian penjual atau pembeli yang belum memenuhi janjinya itu menghilang
atau tidak online lagi.
c. Kurang Berlakunya Norma dan Etika
Sering jika
anda berkunjung ke situs (yahoo.com)
dimana situs tersebut memberikan informasi tentang suatu hal mengenai suatu
agama, ragam, atau suku maka anda akan menemui komentar-komentar yang diketik
dengan eksplisit dimana pada komentar tersebut menjelek-jelekkan suatu RAS,
baik komentar pro ataupun kontra.
3. Perilaku Negatif dalam Interpersonal Online - Relation
Selain
adanya hambatan dalam terjalinnya hubungan di dunia maya di dalamnya juga
terdapat beberapa perilaku negatif seperti adanya cyber-cheating dan cyber
flirting.
a.
Cyber Cheating (Perselingkuhan yang terjadi di internet)
Dapat
terjadi ketika seseorang yang telah memiliki pasangan memiliki hubungan yang
dekat pula dengan orang lain. Misalkan seorang istri memiliki akun jejaring
sosial dimana mantannya masih terdaftar dalam daftar temanya dan selama ini dia
sering chatting dengan kata-kata mesra dan menggoda dengan mantannya itu, maka
hal tersebut dapat dikatakan dengan cyber-cheating.
b.
Cyber Flirting (Merayu yang dilakukan dalam dunia maya)
Cyber
flirting adalah suatu hal yang umum yang terjadi di jejaring sosial bahkan
game. Namun dalam terjadinya banyak terjadi ketidak amanan yang membuatnya
dikategorikan sebagai perilaku negatif, contohnya adalah dalam cyber flirting
orang bisa menggunakan bahasa yang tidak pantas, ditambah lagi jika dalam
terjadinya terdapat kepalsuan identitas maka semakin menjadi perilaku negatif
cyber flirting tersebut.
4.
Computer
Supported Cooperative Work
CSCW
pertama kali digunakan oleh Irene Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984,
pada sebuah workshop yang dihadiri oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan
teknologi untuk memudahkan pekerjaan mereka. CSCW mengangkat isu seputar
bagaimana aktivitas-aktivitas kolaboratif dan koordinasi didalamnya dapat
didukung teknologi komputer. Beberapa orang menyamakan CSCW dengan groupware,
namun yang lain mengatakan bahwa groupware merujuk kepada wujud nyata dari
sistem berbasis komputer, sedangkan CSCW berfokus pada studi mengenai kakas dan
teknik dari groupware itu sendiri, termasuk didalamnya efek yang timbul baik
secara psikologi maupun sosial. Dengan CSCW maka groupware dapat dimaksimalkan
dengan kakas dan teknik yang dikembangkan oleh CSCW tersebut. Sehingga sistem
kerja kelompok yang terkoneksi internet bisa dimaksimalkan serta dicari
pengembangannya lebih lanjut.
Referensi :
Nama : Alfiah Wulandari
Kelas : 2PA13
NPM : 10515503
NPM : 10515503
Untuk memenuhi tugas mata kuliah softskill Psikologi dan Teknologi internet