Senin, 14 Januari 2019

Aplikasi sistem infomasi psikologi

Contoh Aplikasi Sistem Informasi Psikologi



Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas 3 matakuliah Sistem Informasi Psikologi. Disusun Oleh:

Alfiah Wulandari (10515503)
Mutiara Deviani   (14515864)
Rianti Nurindah Kuwais (17515678)
Tiara Ayu Wirahutami    (16515883)

4PA13

Kamis, 01 November 2018

Contoh Sistem Informasi Psikologi


Contoh Sistem Informasi Psikologi

Sistem informasi psikologi adalah rangkaian komponen interaksi perilaku manusia yang saling berkaitan, terkoordinasi, terencana yang diolah sehingga memiliki nilai yang berguna dan bermanfaat dalam mempelajari proses mental manusia secara sistematis dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan definisi tersebut kita dapat menarik kesimpulan dalam suatu system informasi psikologi terdapat komponen interaksi manusia yang terkoordinasi dan memiliki tujuan. Dalam hal ini komponen interaksi dalam sistem informasi merupakan kumpulan elemen yang terdiri dari input, processing elements, output. Elemen tersebut saling berkoordinasi secara sistematis untuk mencapai sebuah tujuan. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan contoh dari system informasi psikologi dalam tes proyektif.


System
Elements
Goal
Inputs
Processing Elements
Outputs
Tes Proyektif HTP
-          Pensil HB
-          Kertas HVS
-          Penghapus
-          Catatan observasi
-          Stopwatch
Berikan kertas HVS dengan posisi horizontal beserta
Instruksi HTP
“Gambarlah rumah, pohon, orang dalam satu kesatuan cerita”

Setelah selesai menggambar berikan subjek instruksi berikut
“Ceritakanlah gambar tersebut dalam satu kesatuan cerita”
-          Kertas yang berisi hasil gambar subjek
-          Laporan hasil interpretasi tes HTP
Mengungkap keseluruhan pribadi



Selain itu berikut contoh system informasi psikologi pada FGD (focus group discussion):
System
Elements
Goal
Inputs
Processing Elements
Outputs
Focus group discussion

(wawancara kelompok)
-          Recorder
-          Kuesioner
-          Alat tulis
-          Interviewer
-          Interviewee
-          Berkas adisional (jika dibutuhkan)
-       Interviewer
-       Interviewee
-       Rapport
-       Encourage
-       Attending behavior
-       Paraphrase
-       Reflection of feeling
-       Summarizattion
-       Open & closed question
-       Selective attention

-          Rekaman audio
-          Kuesioner yang telah terisi
-          Informasi yang terorganisir dan sistematis
Mengumpulkan data kualitatif dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas waktu, tempat dan informasi





Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas 2 matakuliah Sistem Informasi Psikologi. Disusun Oleh:

Alfiah Wulandari (10515503)
Mutiara Deviani   (14515864)
Rianti Nurindah Kuwais (17515678)
Tiara Ayu Wirahutami    (16515883)

4PA13

Definisi Sistem Informasi Psikologi


Sistem Informasi Psikologi

Di era teknologi industri saat ini perkembangan sistem informasi yang pesat sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Beberapa ahli mempelajari bagaimana seorang individu, sekelompok individu dan organisasi mempengaruhi perkembangan system informasi dan juga bagaimana system mempengaruhi individu, kelompok dan organisasi. Sebelum mempelajari lebih jauh mengenai system informasi psikologi, kami akan membahas hal paling mendasar yaitu definisi system, informasi, psikologi dan definisi system informasi psikologi.
1.      Definisi Sistem
Menurut Fat (dalam Hutahaean, 2015) sistem adalah suatu himpunan “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan, bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien.
    Sedangkan menurut Achmadi (2005) sistem adalah tatanan yang menggambarkan adanya rangkaian berbagai komponen yang memiliki hubungan serta tujuan bersama secara serasi, terkoordinasi yang bekerja atau berjalan dalam jangka waktu tertentu dan terencana.
    Selanjutnya menurut Sudarma (2008) sistem merupakan sejumlah bagian yang saling berkaitan secara mutual dan sistematis dalam memberikan layanan untuk mencapai tujuan.
    Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan oleh 3 tokoh diatas, maka dapat disimpulkan sistem adalah rangkaian beberapa komponen yang saling berkaitan, terkoordinasi, terencana bersatu dalam satu kesatuan yang sistematis  untuk mencapai tujuan tertentu.

2.      Definisi Informasi
Kata informasi berasal dari bahasa Latin informationem (bentuk akusatif). Informasi sebagai kata benda yang berasal dari kata kerja informare berarti “untuk informasi”, menginformasikan sesuatu. Hakikat informasi dalam bahasa Prancis (informe) sering diterjemahkan sebagai sesuatu yang tidak berbentuk, istilah ini bermaksud untuk membawa segala sesuatu dari dunia tidak berbentuk menjadi terbentuk. (Liliweri, 2011)
Menurut Hutahaean (2015) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.
Sedangkan menurut Gordon B. Davis informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan di masa kini atau di masa yang akan datang.
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan oleh 3 tokoh diatas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diolah sehingga memiliki nilai yang berguna dan berarti bagi penerimanya.

3.      Definisi Psikologi
Psikologi menurut Wade & Travis (2007), adalah disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku & berbagai proses mental serta bagaimana perilaku & berbagai proses mental itu dipengaruhi oleh kondisi mental organisme & dari lingkungan eksternal.
    Sedangkan menurut Zimmer (2003) psikologi didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang proses mental dan perilaku manusia. Aplikasi dari tujuan dan pentingnya psikologi adalah untuk memperbaiki kualitas hidup manusia yang berbasis pada kesejahteraan psikologis.
    Selanjutnya menurut Daulay (2014) psikologi adalah ilmu yang mempelajari proses mental dan tingkah laku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.
    Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan oleh 3 tokoh diatas, maka dapat disimpulkan psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses mental dan perilaku manusia yang dipengaruhi oleh stimulus internal dan eksternal individu.

4.      Definisi Sistem Informasi Psikologi
    Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan sistem informasi psikologi adalah rangkaian komponen interaksi perilaku manusia yang saling berkaitan, terkoordinasi, terencana yang diolah sehingga memiliki nilai yang berguna dan bermanfaat dalam mempelajari proses mental manusia secara sistematis dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.




Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas 1 matakuliah Sistem Informasi Psikologi. Disusun Oleh:

Alfiah Wulandari (10515503)
Mutiara Deviani   (14515864)
Rianti Nurindah Kuwais (17515678)
Tiara Ayu Wirahutami    (16515883)

4PA13


Sumber:

Daulay, N. (2014). Pengantar psikologi dan pandangan al-qur’an tentang psikologi. Jakarta: Kencana
Hutahaean, J. (2015). Konsep system informasi. Yogyakarta: Deepublish

Liliweri, A. (2011). Komunikasi: serba ada serba makna. Jakarta: Kencana

Sudarma, M. (2008). Sosiologi untuk kesehatan. Jakarta: Salemba Medika

Selasa, 20 Desember 2016

Psikoterapi Online



Psikoterapi Online

    Psikoterapi berasal dari 2 kata yaitu “Psyche” yang artinya jiwa, dan “Therapy” yang artinya penyembuhan. Terapis adalah, adalah orang yang melakukan psikoterapis, dan klien adalah orang yang berkonsultasi tentang masalahnya kepada terapis. Jadi psikoterapi adalah, usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, kejiwaan, mental dan perilaku seorang terapis kepada klien yang bermasalah atau berada dalam situasi kejiwaan yang tidak sama dengan kejiwaan seseorang dalam keadaan normal. Psikoterapi merupakan proses interaksi formal dua pihak antara terapis dengan klien yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan pada satu klien. Terapis membantu klien menimalisir masalahnya dengan memberikan masukan-masuk atau sugesti-sugesti positif pada klien. Pada dasarnya setiap individu memiliki kemungkinan untuk dapat dipengaruhi melalui intervensi psikologi yang direncanakan.

Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
  1. Dari segi proses :  berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
  2. Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
  3. Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.
 Psikoterapi didasarkan pada fakta bahwa aspek-aspek mental manusia seperti cara berpikir, proses emosi, persepsi, believe system, kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan pendekatan psikologis. Tujuan psikoterapi antara lain:
  • Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis.
  • Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
  • Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif.
  • Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.
  • Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.
  • Mengembangkan potensi klien.
  • Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
  • Memodifikasi struktur kognisi (pola pikiran).
  • Memperoleh pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.
  • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial.
  • Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
  • Membantu penyembuhan penyakit fisik.
  • Meningkatkan kesadaran diri.
  • Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi masalah.
  • Penyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan dan masih banyak lagi 

 Psikoterapi berbeda dengan pengobatan tradisional yang sering memandang gangguan psikologis sebagai gangguan karena sihir, kesurupan jin atau karena roh jahat. Anggapan-anggapan yang kurang tepat tersebut karena sebagian masyarakat terlalu mempercayai tahayul dan kurang wawasan ilmiahnya.

Konsep Online

Online konseling mengacu pada kegiatan konseling yang berbasis hubungan virtual dengan beradasar pada kebutuhan klien yang masih mempunyai jarak dan masih ragu untuk lebih terbuka kepada orang lain (Hanley T., 2006).Walaupun sebenarnya online konseling merupakan hal yang masih langka di Indonesia namun beberapa negara maju di bidang teknologi telah memanfaatkan teknologi informasi ini dalam memberikan kemudahan akses bagi masyarakatnya.

Belakangan ini sangat tidak asing lagi melakukan psikoterapi via internet atau via online. Dimana internet menjadi media penghubung terjadinya komunikasi antara si terapis dengan klien. Biasanya orang yang melakukan psikoterapi online ini adalah orang yang cenderung malu untuk menceritakan masalahnya secara langsung kepada orang lain. Lalu, bisakah dunia psikologi memberikan dampak yang lebih besar lagi bagi masyarakat dengan memanfaatkan perkembangan internet, membuat mental seseorang lebih sehat tanpa ia harus meninggalkan rumah? Secara umum, penggunaan internet saat ini sudah sangat luas fungsi dan pemakainya, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Data dari World Bank menyebutkan bahwa penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari di negara berkembang terus meningkat setiap tahunnya dari 5,7% di tahun 2004 hingga 26,5% di tahun 2012.

Kenyataannya, fungsi internet sebagai sarana mencari pertolongan saat menghadapi masalah psikologis juga semakin marak berkembang. Banyak ODMK (orang dengan masalah kejiwaan), termasuk orang dengan depresi yang melakukan hal tersebut. Depresi sendiri adalah sebuah kondisi gangguan psikologis yang ditandai dengan perasaan sedih atau kekosongan mendalam, seolah merasa terperosok ke dalam lubang yang gelap dan sulit untuk keluar. Penelitian menunjukkan bahwa setiap orang akan atau pernah mengalami depresi di suatu masa dalam hidupnya, dan itu merupakan hal yang wajar. Namun perlu diperhatikan bahwa depresi bisa bersifat ringan, sedang, hingga berat, dan penanganan yang diberikan perlu disesuaikan dengan tingkat depresi yang dialami.

Fenomena penggunaan internet oleh orang-orang dengan depresi ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa orang yang sedang depresi biasanya menjadi kurang bersemangat beraktivitas, enggan keluar rumah dan menemui orang lain. Namun, perlu diingat bahwa gejala tersebut tidak serta merta membuat mereka sama sekali tidak termotivasi untuk memperbaiki kondisi mereka! Walaupun seringkali sangat kecil, motivasi itu tetap ada dan itulah yang mendorong mereka untuk mencari pertolongan melalui internet karena mereka dapat melakukannya seorang diri, tanpa perlu diketahui oleh orang lain.Terapi online kini bisa membantu pasien dan membuat jarak menjadi dekat serta yang enggan menjadi mau. Ini menarik untuk pasien yang malu dicap sebagai terganggu jiwanya jika duduk di antrian ke psikiater.Para ahli berpendapat bahwa terapi lewat internet yang lebih menekankan kemandirian menjadi salah satu faktornya. Walau begitu, karena online dan anonim, pasien bisa dengan mudah keluar dari program sehingga cukup sulit untuk memantau lebih lanjut bagi mereka yang keluar begitu saja. (PopularScience).



Disini ada beberapa kekurangan dan kelebihan Psikoterapi online :

Kelebihan :

  •  Menghemat waktu, karena klien tidak perlu Repot-repot untuk datang ke tempat Psikoterapis
  • Lebih Hemat dan Murah, biasanya Psikoterapi yang di Lakukan secara Online memiliki Cost harga yang lebih murah ketimbang Datang langsung ke Tempat Terapis, bahkan ada Psikoterapis yang tidak di pungut biaya alias Gratis
  • Cocok untuk Orang yang Memiliki Kepribadian Tertutup alias Pemalu, biasanya orang Pemalu akan lebih terbuka dan Berani jika Terapis di lakukan jarak jauh ketimbang Bertatap Muka langsung


Kekurangan :

  • Sang Terapis, dalam hal ini sang Psikolog, tidak mengetahui bagaimana keadaan klien sesungguhnya itu seperti apa.
  • Terapis tidak bisa mengetahui bagaimana Bahasa Tubuh si Klien, tatapan mata klien, dan cara bicara si klien, seperti kita tahu bahwa bahasa tubuh, tatapan mata, dan cara bicara merupakan entry point bagi seorang Psikolog untuk bisa mengetahui Kepribadian, karakteristik, dan bahkan Permasalahan yang sedang di alami Sang Klien

Ada beberapa contoh aplikasi psikoterapi online ini, yaitu :

1.      ELIZA

Sebuah program perangkat lunak yang ditulis oleh Joseph Weizenbaum pada 1960 untuk meniru komunikasi seorang terapis. Ini adalah contoh pertama dari computer dimediasi interaksi menggunakan bentuk yang sangat sederhana dari psikoterapi.





Dan dibawah inin merupakan psikoterapi online PARRY yang merupakan psikoterapi lanjutan dari psikoterapi ELIZA





2.      E-Terapi



Sebuah modalitas psikoterapi baru yang menyediakan akses kepada klien untuk berkonsultasi dengan seorang terapis yang professional dalam kesehatan mental secara online. Terapi ini juga sering dilakukan melaui  komunikasi lewat email dengan terapis, hal ini juga dapat termasuk chat dan konferensi melalui video call, meskipun cara ini kurang sering digunakan.



Sumber :